Tulisan ini merupakan Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya
Tutor sebaya merupakan bagian model pembelajaran kooperatif. Tutor sebaya terdiri dari dua suku kata yaitu tutor dan sebaya. Tutor adalah orang yang memberikan bimbingan pembelajaran baik secara individual maupun secara berkelompok. Pengembangan dari kata tutor ialah tutorial yaitu pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar siswa dapat efisien dan efektif dalam belajar.
Interaksi sesama teman membuka pikiran anak terhadap pola tingkah laku yang berlaku dalam kebudayaan tertentu, yang sering dilakukan. Dengan demikian, interaksi ini secara nyata akan mempelajari bentuk-bentuk tingkah laku yang digunakan dalam pergaulan yang berlaku. Interaksi antara teman itu menyebakan tersedianya contoh yang lebih representatif tentang apa yang boleh dilakukan dalam kebudayaan itu dibanding dengan yang tersedia di rumah.
Manfaat yang diperoleh siswa sebagai tutor adalah menjadi kegiatan yang akan memperkaya pengalaman yang justru menjadi kebutuhan anak itu sendiri, sehingga dalam banyak program pentutoran, tutor itu merupakan guru non profesional.
Disamping itu manfaat yang lebih dari kegiatan tutoring ialah : (1) hasil yang diperoleh lebih baik bagi beberapa siswa yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya, (2) untuk tutor, profesi ini bermanfaat untuk memperkuat materi yang sedang di bahas dengan memberitahukan siswa lain, maka secara tidak langsung tutor memahami materi tersebut karena telah menyampaikan kembali ke siswa lainnya, (3) untuk tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabarannya, (4) memperekat hubungan emosional antara sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial.
Dibalik kebaikan yang ada sebagai tutor, tersimpan juga kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan tutoring. Beberapa kesulitan itu adalah: (a) sering kali siswa yang dibantu kurang serius, karena hanya berhadapan dengan temannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan, (b) beberapa siswa menjadi malu untuk bertanya karena takut rahasianya diketahui temannya, (c) pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring ini sukar dilaksanakan, karena perbedaan gender antara tutor dengan siswa yang diberi program perbaikan, (d) untuk guru akan mengalami kesulitan dalam memilih seorang tutor yang tepat bagi seorang atau beberapa siswa yang harus dibimbing, (e) tidak semua siswa yang pandai atau cepat waktu belajarnya akan dapat mengajarkannya kembali kepada teman-temannya.
Wujud kegiatan belajar dengan menggunakan tutor sebaya pada dasarnya merupakan kombinasi dari pengajaran klasikal dalam kelompok siswa yang besar dengan kelompok siswa yang kecil. Dalam setiap kelompok, terdapat siswa yang pandai sehingga masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran dapat dituntaskan. Dalam pelaksanaan pengajaran mereka berusaha mendapatkan hubungan dan pergaulan baru yang merupakan interaksi yang mengarah kepada pola yang berlaku.
Demikian tulisan tentang Cara Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya, semoga bermanfaat untuk kita semua. Dapatkan info menarik lainnya hanya di rianisyahriani01.blogspot.com
Demikian tulisan tentang Cara Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya, semoga bermanfaat untuk kita semua. Dapatkan info menarik lainnya hanya di rianisyahriani01.blogspot.com