Sunday, December 29, 2013

Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi

Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi-Penghujung tahun 2013 telah berada di depan mata sebagai pertanda akan memasuki awal tahun 2014. Pastinya diberbagai belahan bumi akan meramaikan dan melaukan pesta mega untuk menyambut pergantian tahun, tanpa mengetahui bagaimana sejarah lahirnya tahun baru Masehi. Untuk itu marilah kita simak tulisan ini untuk menambah pengetahuan mengenai sejarah lahirnya tahun baru masehi agar kita tidak larut dalam kehura-huraan dan kesenangan sesat yang berdampak negatif secara jangka panjang.

Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru Masehi pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (Sebelum Masehi), setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, Dia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad VII SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

Perayaan Tahun Baru
Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.

Perayaan Tahun Baru Zaman Dulu
Tradisi perayaan tahun baru di beberapa negara dikaitkan dengan ritual keagamaan atau kepercayaan mereka. Contohnya di Brazil. Pada tengah malam setiap tanggal 1 Januari, orang-orang Brazil berbondong-bondong menuju pantai dengan pakaian putih bersih. Mereka menaburkan bunga di laut, mengubur mangga, pepaya dan semangka di pasir pantai sebagai tanda penghormatan terhadap sang dewa Lemanja (Dewa laut yang terkenal dalam legenda negara Brazil).

Perayaan tahun baru ala orang Romawi kuno pun saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci untuk merayakan pergantian tahun. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan. Menurut sejarah, bulan Januari diambil dari nama dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Lain halnya dengan kepercayaan orang Jerman, jika mereka makan sisa hidangan pesta perayaan Tahun Baru di tanggal 1 Januari, mereka percaya tidak akan kekurangan pangan selama setahun penuh. Bagi orang kristen yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.

Di Amerika orang-orang merayakan tahun baru 1 Januari dengan cara mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televise : Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba Bowl Amerika. Rose Bowl dilangsungkan di California; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana. Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul. Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan “Selamat Tahun Baru” dan menyanyikan Auld Lang Syne.Di negara-negara lain, maka di Indonesia melakukan hal yang sama dengan meniru perayaan tahun baru Negara lain.

Demikian tulisan tentang Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehisemoga bermanfaat untuk kita semua. Dapatkan info menarik lainnya hanya di http://rianisyahriani01.blogspot.com